Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa lokasi terdampak gempa bumi di Blitar. (Foto: Antara)

Menurut Khofifah, kampung tangguh atau siaga bencana ini secara bertahap bisa disiapkan untuk membangun kemandirian masyarakat dalam melakukan mitigasi dan antisipasi bencana di Jatim.

Dalam kampung tangguh atau kampung siaga bencana tersebut juga terdapat lumbung sosial. Lumbung sosial tersebut berbeda di setiap potensi kebencanaan. Misal di daerah berpotensi banjir, di lumbung sosialnya akan disiapkan perahu karet dan tali.

"Nanti akan dilakukan pemetaan kembali kampung siaga bencana atau kampung tangguh sesuai dengan potensi kemungkinan risiko bencananya," katanya.

Khofifah juga meminta seluruh pihak meningkatkan kewaspadaan terutama dari segi konstruksi bangunan tahan gempa, yang harus dioptimalkan di bagian peisisir selatan Jatim. Menurutnya hal ini sangat penting, mengingat Jatim selatan menjadi salah satu titik yang rawan gempa dan masuk dalam wilayah ring of fire.

Khofifah melihat langsung dampak gempa di Blitar. Dia meninjau bangunan terdampak gempa di Dusun Buneng, Desa Boro, Kecamatan Selorejo, serta Dusun Jabung, Desa Jabung, Kecamatan  Talun, Kabupaten Blitar. 

Dia juga menyerahkan sejumlah bantuan berupa 15.000 lembar masker kain, 2.000 buah masker medis, lauk pauk dari BNPB sebanyak 40 kardus, dan 100 lembar terpal untuk korban gempa. 

Blitar pada Jumat (21/5/2021) malam diguncang gempa bumi bermagnitudo 5,9. Gempa berpusat di 57 kilometer tenggara Kabupaten Blitar dengan kedalaman 110 kilometer. Getaran gempa juga dirasakan di beberapa daerah di selatan Pulau Jawa, bahkan hingga Pulau Bali dan Lombok.


Editor : Reza Yunanto

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network