Pak Daim bercerita, dirinya mulai menanam pohon pinang sejak tahun 1997. Saat itu, hutan lereng Gunung Lemongan kerap kebakaran pada musim kemarau.
"Kalau musim kemarau sering kebakaran, terus musim hujan pasti banjir dan tanah longsor," kata Pak Daim saat ditemui di kediamannya, Rabu (20/7/2022).
Kerusakan hutan tersebut, membuat Pak Daim berfikir keras mencari solusi menangani bencana yang terus terjadi setiap tahun.
"Awalnya saya menanam segala jenis tanaman, mulai dari tanaman buah-buahan hingga pohon pinang. Namun ternyata pohon pinang yang berhasil tumbuh tanpa diganggu hewan liar," katanya.
Jerih payah dan kegigihan Pak Daim menyelamatkan hutan bahkan sempat mendapatkan respons negatif dari orang-orang di lingkungannya.
Pak daim pernah dianggap gila karena setiap pagi pergi ke hutan yang berjarak tiga kilometer dari rumahnya dengan membawa bibit pohon pinang.
"Saya bawa bibit, terus ditanya sama orang mau ke mana. Ya saya jawab ke hutan," kata Daim.
"Wah gila, hutan ditanami pinang," lanjut Daim menirukan ucapan orang yang mencelanya.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait