"Gerakan ngaji kita tidak di tempat yang seperti biasanya. Tapi lebih banyak ngaji di pinggir pinggir jalan dan di situ ada banyak komunitas, baik itu komunitas budaya, komunitas anak jalanan, komunitas dari akademisi, dan komunitas-komunitas lainnya," ucap Hisa.
Bahkan CNB memiliki jadwal rutin cangkrukan di kawasan sekitar Stasiun Malang Kota Baru. Beberapa tempat di ruang terbuka juga menjadi sasaran pelaksanaan cangkrukan budaya ini.
"Ngaji bukan hanya pada konteks ngaji membaca Alquran kalau dari umat Islam. Tapi apa pun bisa, termasuk diskusi atau istilahnya cangkrukan ilmu apa pun bisa, dan ini salah satunya dari sisi budaya," kata dia.
Maka ketika bicara mengenai diskusi mengenai tema-tema memanusiakan manusia, Pengasuh PPIQ Darul Hidayah Yatim dan Dhuafa ini menyatakan pihaknya siap bersinergi dengan siapapun, termasuk partai politik di antaranya juga Partai Perindo. Apalagi dikatakannya ada kesamaan visi misi antara di komunitas Cangkrukan Ngaji Budaya, dengan Perindo Kota Malang.
"Selama ini kita punya hubungan baik dengan Bu Nelly sebagai Ketua DPD Perindo Kota Malang dan kita bertemu dengan beliau, makanya kita bersinergi program kita adalah silaturahmi, kegiatan silaturahmi ini kita dengan siapapun dengan partai politik, kemudian dengan pemerintahan, lintas agama, hari ini kita silaturahmi ke kantornya DPD Perindo Kota Malang," katanya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait