BLITAR, iNews.id - Polisi masih mendalami keterangan tujuh saksi terkait peristiwa perampokan dan penyekapan yang menimpa Wali Kota Blitar Santoso dan istri di rumah dinasnya, Senin (12/12/2022) lalu. Pendalaman dilakukan untuk mengidentifikasi pelaku perampokan tersebut.
"Pasti segera kami lakukan pendalaman dan tentunya bisa kami sampaikan tahapan yang lebih lagi, misalnya, pelaku bisa diketahui dari hasil monitoring atau CCTV atau dari hasil tim inafis dari sidik jari," Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono kepada wartawan, Kamis (15/12/2022).
Dia mengatakan, proses penyelidikan guna menemukan titik terang peristiwa ini masih terus bergulir. Sejauh ini, kata dia, tujuh saksi telah diperiksa dan akan terus bertambah.
"Kalau informasi tentunya ada beberapa penyampaian dari saksi-saksi kami dalami. Tentunya ada tambahan informasi jadi bahan untuk pendalaman investigasi. Saat ini ada tujuh saksi yang kami BAP dan ada tambahan. Mungkin informasi yang disampaikan dapat membantu memperjelas kaitannya dengan kejadian pencurian dengan kekerasan itu," kata dia.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga mendalami rumor ART (asisten rumah tangga) yang dikeluarkan dari rumah dinas sebelum kejadian pencurian disertai dengan kekerasan itu.
"Tentunya ada yang datang dan silih berganti, ada ART, driver dan sebagainya. Tentunya semua tergantung dari Pak Wali Kota selaku pengguna. Kalau dikeluarkan belum tentu juga ada kaitannya dengan kejadian tersebut," tutur dia.
Ia juga mohon dukungan agar kasus pencurian dengan kekerasan di rumah dinas Wali Kota Blitar itu bisa segera terungkap.
"Semua sedang berproses, kami mohon dukungan mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama dapat kita buka atau ada titik terang dari kasus ini," jelasnya.
Diketahui, kasus pencurian dengan kekerasan terjadi di rumah dinas Wali Kota Blitar, Senin (12/12/2022). Tiga orang anggota Satpol PP Kota Blitar disekap pelaku. Selain itu, Wali Kota Blitar Santoso dan istri tidak luput dari aksi penyekapan itu.
Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait