Bahkan, lanjut dia skema pengangkatan bangkai pesawat dengan helikopter tampaknya tak akan dilakukan karena pertimbangan lokasi kejadian berada di lembah cekungan yang memungkinkan adanya turbulensi. Kondisi ini dinilai membahayakan perjalanan helikopter.
"Penggunaan helikopter dalam pengambilan reruntuhan ini akan sangat sulit, kenapa karena medannya berada di lembah, diapit gunung-gunung, yang itu memungkinkan adanya turbulensi turbulensi yang bisa membahayakan helikopter itu sendiri," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, kecelakaan dua pesawat TNI AU jenis Super Tucano terjadi di perbukitan Pegunungan Tengger tepatnya di Dusun Keduwung, Desa Jimbaran, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan. Kedua pesawat ini tengah menjalani latihan formasi terbang dari Lanud Abdulrahman Saleh Malang, pada Kamis pagi (16/11/2023) pukul 10.51 WIB.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait