TUBAN, iNews.id - Agustus yang biasanya menjadi berkah bagi para perajin kostum karnaval, tahun ini justru membawa kekecewaan. Arifin (45), perajin kostum di Kelurahan Gedongombo, Tuban, Jawa Timur mengeluhkan sepinya pesanan menjelang perayaan Hari Kemerdekaan.
Tahun-tahun sebelumnya, rumah Arifin dipenuhi pekerja yang sibuk menyelesaikan pesanan kostum, kini suasananya lengang. Hingga pekan kedua Agustus, hanya enam pesanan yang masuk dan semuanya berasal dari luar kota, seperti Lamongan dan Rembang, bukan dari Tuban.
Akibatnya, banyak kostum yang menumpuk di gudang tanpa pemesan. Minimnya pesanan, Arifin terpaksa menghentikan sementara para pekerjanya dan hanya menggarap kostum bersama sang istri, Dian (39).
Meski tenaga terbatas, kualitas tetap dijaga. Hal ini diakui oleh pelanggan lama, Nova Fajar Sari, yang memesan kostum Srikandi seharga Rp500.000. Hasil karya Arifin dinilai lebih detail dan terjangkau dibanding tempat lain.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait