Tak hanya itu, perempuan tersebut juga mengaku ucapannya itu atas inisitif sendiri, bukan atas perintah atau suruhan siapa pun. "Demi Allah saya nggak ada setingan apa-apa. Saya bukan suruhan siapa-siapa," katanya.
Di akhir video itu, perempuan tersebut kembali menyampaikan permohonan maaf dan mencium tangan ibu muda yang dia sebut sebagai Mbak Eka. Setelahya, perempuan itu menangis sesenggukan hingga harus ditenangkan Mbak Eka dan seorang laki-laki didekatnya. "Saya beban mbak," katannya.
Diketahui, sehari setelah tragedi Kanjuruhan beredar rekaman suara perempuan mengaku sebagai penjual dawet di Stadion Kanjuruhan. Pada rekaman itu, dia menyebut bahwa banyak Aremania dalam kondisi mabuk dan mengamuk setelah Arema FC kalah dari Persebaya. Katanya, mereka memukuli polisi bahkan merusak apa saja yang ada didepannya.
"Nah si Pak Arif ini nolong (anak yang terjepit), tapi dipukuli kepalanya. Kenapa saya tahu? Karena saya selamatkan di toko saya, yang namanya Pak Arif ini. Polisi ini. Tak selamatkan. Malah saat itu dawetku iki, aku dodolan dawet, kate dikeprukne," katanya saat itu.
Belum diketahui identitas perempuan tersebut. Namun, di akun @Aremaniaculture, perempuan tersebut disebut berisinisial SF dan merupakan seorang ASN sekaligus simpatisan salah satu partai.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait