Sejumlah wisatawan yang juga pengamat burung mancanegara kagum saat mengamati spesies burung Jawa. (Foto: Antara).

Selain itu, untuk spot pengamatan Bubut Jawa tertuju pada lokasi perkebunan hutan kesambi milik Perhutani di Desa Bhinor, Kecamatan Paiton. Sementara, untuk mengamati Kacamata Jawa, mereka harus bergeser ke lokasi di salah satu spot mangrove Desa Asembagus, Kecamatan Kraksaan.

Selama pengamatan serta pengambilan dokumentasi, David Barnett merasa sangat senang. Dua spesies burung langka yang selama ini masuk dalam daftar pencariannya itu berhasil ditemui pada birding trip di Probolinggo.

"Saya rasa ini adalah perjalanan terakhir saya untuk ke luar negeri. Saya sangat senang satu per satu target burung endemik Jawa yang saya cari akhirnya berhasil saya temui dan diabadikan," katanya.

Kesan yang sama juga diungkapkan oleh Oka Dwi Prihatmoko yang sudah malang melintang mengawal trip birding, namun belum pernah mengabadikan keberadaan burung mungil si Javan White-eye di habitat aslinya.

"Jumlah populasinya yang makin rentan dan kian terancam hilangnya habitat membuat burung itu sangat sulit dijumpai, sehingga perjalanan pengamatan burung kali ini di Probolinggo mempunyai kesan tersendiri," katanya.

Menurutnya, burung langka itu cuma terdapat di Jawa dan masih ada di Probolinggo. Pengamat burung mancanegara, kata dia banyak yang ingin datang ke Jawa hanya untuk mengamati burung-burung endemik, salah satunya burung Pleci itu.

Sebelumnya, para pengamat burung dari Belanda dan Jerman mampir di kawasan mangrove Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo.


Editor : Kurnia Illahi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network