MALANG, iNews.id - Kesedihan masih menyelimuti 38 keluarga korban Tragedi Kanjuruhan saat pendampingan psikologi yang dilakukan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur bekerja sama Perempuan Golkar Bersatu di NK Kafe, Kabupaten Malang, Rabu (23/11/2022). Sejumlah keluarga korban menuliskan berbagai keluh kesah terkait kerusuhan di Stadion Kanjuruhan yang merenggut 135 nyawa tersebut.
Berdasarkan pantauan MPI, para pihak yang diundang sebagian besar merupakan orang tua yang kehilangan anaknya pada peristiwa memilukan tersebut. Mereka menerima asesmen penanganan psikis agar menghilangkan rasa trauma usai ditinggalkan anggota keluarga.
Mereka diminta menulis harapan hingga kekhawatiran terkait Tragedi Kanjuruhan. Tulisan itu kemudian ditempelkan pada ilustrasi bertuliskan Pohon Harapan dan Pohon Kekhawatiran.
Sejumlah ungkapan dituliskan para keluarga korban. Mulai dari kekhawatiran anaknya enggan sekolah lantaran memiliki bekas cacat di tubuhnya, hingga harapan akan keadilan terhadap apa yang menimpa anak mereka.
Tak ayal, tulisan-tulisan tersebut sempat membuat Yanti Airlangga Hartarto dan sejumlah Perempuan Golkar Bersatu tak kuasa meneteskan air mata. Beberapa kader perempuan Partai Golkar seperti Nadiah Zainuddin Amali yang merupakan istri Menpora Zainuddin Amali, Airin Rachmi Diany, Wanda Hamidah, dan Nurul Arifin, diliputi rasa haru.
Istri dari Menko Perekonomian Airlangga Hartarto itu juga beberapa kali mengabadikan foto Pohon Harapan dengan ponselnya.
"Mereka masih ingin sekolah, tetap semangat dan bisa melanjutkan cita-cita mereka yang tentu cukup ada ketakutan untuk mereka tidak bisa melanjutkan sekolah," kata Yanti.
Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait