MALANG, iNews.id - TNI AU melibatkan produsen pesawat Super Tucano dari Brasil untuk penyelidikan penyebab kecelakaan. Hal ini karena proses penyelidikan isi data dari perekam data penerbangan atau Voice and Data Recorder (DAVR).
Tampak dari data yang dihimpun, kedua elemen penting yakni DAVR dan NCDC ini memiliki warna oranye. Di bagian DAVR misalnya, memiliki bentuk kotak persegi empat dengan terdapat beberapa nomor seri di dalamnya. Di gambar yang diterima juga terlihat DAVR tertulis baterai kadaluarsa pada November 2027.
"DAVR merupakan sistem yang menyimpan video, suara dan data performance, serta mesin pesawat yang akan dikirim ke pihak produsen di luar negeri untuk dilakukan pinjam alat pembaca data," ucap Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati, melalui keterangan tertulisnya, pada Selasa (21/11/2023).
Sedangkan elemen lain yakni Net Centric Data Cartridge (NCDC) tengah didalami oleh Pusat Kelaikan Keselamatan Terbang dan Kerja TNI AU (Puslaiklambangjaau). Data di NCDC itu disebut Agung menyimpan beberapa suara, video, hingga tampilan navigasi penerbangan, sampai sebelum pesawat jatuh.
"Rekaman cartridgenya bisa dilihat, tetapi kan itu hanya petunjuk, tetapi kalau yang betul-betul sesuai data real mengenai rekaman, mengenai ketinggian, kecepatan yang akurat, yang satu hanya berupa simbologi yang nampil, tapi kan (untuk DAVR) ketinggian berapa, kecepatan berapa, itu kan ada di dibukanya di luar (negeri di Brazil), di kita nggak bisa," jelasnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait