Dalam buku tersebut terdapat dua model pencatatan yang diyakini merupakan hasil kerja kepala KUA pada masa lalu. Huruf Arab Pegon, kata dia menunjukkan kemungkinan bahwa kepala KUA pada waktu itu merupakan lulusan dari pondok pesantren.
Menurutnya, buku ini menjadi bukti penting sejarah administrasi, terlebih karena masih dalam kondisi lengkap meski sempat dimakan usia.
"Ini Tahun 1903 masih tersimpan rapi dan masih lengkap, mungkin ada satu dua tiga yang dimakan rayap tapi masih bisa dibaca," ucapnya.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait