Gubernur Khofifah saat menyampaikan program Jatim Bejo. (istimewa).

SURABAYA, iNews.id - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) terus mengembangkan program Jawa Timur Belanja Online (Jatim Bejo) untuk pengadaan barang dan jasa. Saat ini sudah ada 1.974 UKM serta delapan kota dan 21 kabupaten di Jatim yang telah bergabung di program ini. 

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, setiap tahun jumlah transaksi belanja langsung melalui program Jatim Bejo selalu meningkat. "Awalnya tahun 2020 hanya sebesar Rp180 Juta naik menjadi Rp47,2 miliar pada Tahun 2021. Sedagkan tahun 2022 sampai bulan Februari telah mencapai 4,2 Miliar," katanya, Jumat (18/2/2022). 

Khofifah mengatakan, berdasar data yang dirilis oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) pada pertengahan 2021, pengadaan barang dan jasa Provinsi Jatim melalui toko daring menjadi yang tertinggi di seluruh Indonesia.

Capaian itu, kata Khofifah, merupakan bukti nyata dukungan Provinsi Jatim terhadap program strategi nasional pencegahan korupsi, sebagaimana Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 tentang Strategi Nasional Pencegahan Korupsi.

Khofifah mengatakan, program Jatim Bejo, salah satunya pemanfaatan Toko Daring merupakan bagian dari E-marketplace. Program tersebut juga cocok diterapkan dalam kondisi pandemi Covid-19

"Dengan internalisasi ini, diharapkan terjadi percepatan dan stimulus ekonomi daerah, sekaligus orkestrasi dan mobilisasi budaya belanja online pada perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dapat segera terwujud," katanya. 


Editor : Ihya Ulumuddin

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network