PASURUAN, iNews.id - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar operasi pemadaman water bombing atau pemadaman api dari udara di wilayah Gunung Arjuno. Upaya ini dilakukan karena api masih berkobar hingga hari kedelapan.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sempat melakukan pemantauan udara kondisi terkini karhutla di Gunung Arjuno yang masuk dalam kawasan Tahura R Soeryo tersebut. Tampak bahwa beberapa kawasan memang masih terdapat titik kobaran api khususnya di Bukit Budug Asu, Kecamatan Singosari, bahkan merembet ke arah Kabupaten Pasuruan.
Pemprov Jatim telah berkoordinasi dengan BNPB untuk melakukan pemadaman dengan menggunakan teknis water bombing. Ini karena api yang merembet ke wilayah Kab Pasuruan tersebut hingga sore hari ini tercatat telah meluas hingga 1.200 ha dan terpantau belum bisa dipadamkan seutuhnya.
"Jadi selama perjalanan kunker kemarin saya terus koordinasi di grup Jatim Tangguh terkait kondisi karhutla di Arjuno ini. Kami telah berkoordinasi dengan BNPB untuk meminta bantuan helikopter. Alhamdulillah hari ini bantuan Helikopter dari BNPB sudah mulai beroperasi," terang Khofifah, Sabtu (2/9/2023) sore.
Mereka sudah melakukan observasi sejak tanggal 31 Agustus 2023 di titik-titik api yang muncul terutama di titik yang sulit untuk dilakukan pemadaman secara manual. Setelah observasi pandangan mata dan pemetaan itu, maka hari ini sudah langsung mulai melakukan water bombing sebanyak 13 rit dengan sekali melepas air sebanyak 800 liter," lanjutnya.
Penyiraman udara ini sendiri telah dilakukan di area kawasan tahura, termasuk Desa Cendono Kabupaten Pasuruan dan Desa Toyomarto Kabupaten Malang yang mencakup tiga hot spot di wilayah Singosari Kabupaten Malang dan Desa Tambaksari Kecacamatan Purwodadi Pasuruan.
Selain pemadaman melalui udara, pemadaman secara manual juga masih terus dilakukan. Tercatat 350 orang personel gabungan dari personel Tahura R Soerjo yang bekerja sama dengan masyarakat Peduli Api (MPA), relawan, masyarakat sekitar kawasan hutan dan didukung oleh BPBD Jatim, BPBD Pasuruan, BPBD Malang, TNI dan Polri telah dikerahkan.
Lebih lanjut dikatakan Khofifah bahwa kondisi karhutla ini memang cukup genting dan patut disikapi dengan sigap. Terutama karena cuaca yang memang tengah dilanda El Nino yang bahkan menyebabkan dalam 10 hari belakangan tidak turun hujan di area hutan Gunung Arjuno, sehingga menyebabkan kondisi karhutla semakin parah.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait