Dia membenarkan bahwa pihaknya sempat meminta RS di kompleks Cito itu beroperasi, karena kasus Covid-19 di Surabaya saat itu sangat tinggi. Sementara tingkat keterisian rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) hampir 100 persen. "BOR kita saat itu hampir 100 persen selama 2 pekan," ujarnya.
Project Manager RS Siloam Cito drg Sian Tjoe mengatakan pihaknya tidak akan mengoperasikan SR Siloam sebelum semua izin terpenuhi. Meski begitu dia memastikan, bahwa RS Darurat Covid-19 Siloam terpisah bangunan dan tertutup.
"Bahkan udara dari dalam rumah sakit tidak akan keluar sampai ke dalam mal," ujarnya.
Pengoperasian RS Darurat Covid-19 di komplek Cito kata dia juga mendukung pemerintah untuk menyedikan fasilitas kesehatan khusus pasien Covid-19.
Diketahui, RS Siloam berencana mengoperasikan rumah sakit baru untuk penanganan pasien Covid-19 di komplek Cito. kompleks Cito berada di bundaran Waru di perbatasan Surabaya Sidoarjo. Selama ini kompleks Cito sebagian gedungnya dioperasikan untuk mal, kampus hingga apartemen.
Namun, rencana tersebut mendapatkan penolakan pemilik tenant mal. Mereka khawatir RS untuk pasien Covid-19 membawa dampak sepinya pengunjung mal.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait