MOJOKERTO, iNews.id – Keluarga Ardio Wilyam Oktaviano, korban pembunuhan di Mojokerto, Jawa Timur (Jatim) tidak pernah menyangka jika pelaku merupakan orang yang dikenal. Nenek korban berharap agar pelaku mendapat hukuman setimpal atau hukuman mati.
Miskah, nenek dari korban pembunuhan masih belum terima jika cucunya tewas dibunuh kakak dari teman sekolah. Dia tidak ikhlas jika pelaku sampai bebas.
“Saya tidak terima, marah, sampai kapanpun saya tidak ikhlas,” katanya, Rabu (4/3/2020).
Miskah menyesalkan penyebab pembunuhan tersebut. Padahal menurutnya, jika memang terjadi perkelahian antara korban dengan adik pelaku, seharusnya orang tua kedua pihak dapat bertemu dan membicarakan masalah tersebut.
“Misalnya orang tua dari teman korban minta uang atas pemukulan yang dilakukan cucu saya, akan saya beri,” katanya lagi.
Nenek korban ini mengaku tidak mengenal teman yang mengaku dipukul korban di sekolah. Bahkan dia juga tidak tahu penyebab korban dan teman tersebut berkelahi.
Selama ini, dia mengaku mengenal korban sebagai anak yang anak yang baik dan penurut meski telah ditinggal berpisah oleh orang tuanya. Saat korban berusia tujuh bulan, kedua orang tua sudah bercerai.
Sebelumnya, seorang anak laki-laki ditemukan tewas di bawah jembatan Kedung Wungkal, Desa Kemlagi, Kecamatan Kemlagi tepatnya Jalan Raya Kemlagi, Mojokerto, Jatim, Kamis (30/1/2020) pagi. Di kepala jasad tersebut terdapat luka sehingga warga menduga dia korban pembunuhan.
Mayat dalam kondisi tengkurap dan berada di sela-sela lumpur sungai. Sementara di sekitar lokasi kejadian tidak ditemukan jejak apapun.
Saat mayat dibalik, petugas mendapati ada luka parah di kepala dan masih mengucurkan darah. Usai dilakukan identifikasi, mayat korban dibawa ke rumah sakit RA Basuni, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto untuk dilakukan autopsi. Saat diangkat, mayat sudah dalam kondisi kaku.
Belakangan diketahui identitas mayat anak tersebut bernama Ardio Wilyam Oktaviano (14), pelajar kelas empat Sekolah Dasar (SD) Katemasdungus, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto. Identitas korban terungkap setelah beberapa keluarga datang ke kamar jenazah.
Sementara dua pelaku pembunuhan sudah ditangkap polisi. Mereka yakni kakak dari teman korban. Motif pembunuhan diketahui karena keduanya marah pada korban yang memukul adik mereka saat di sekolah.
Editor : Umaya Khusniah
Artikel Terkait