SURABAYA, iNews.id – Universitas Airlangga (Unair) resmi mengeluarkan atau drop out (DO) Gilang Aprilian Nugraha Pratama akibat kasus fetish kain jarik per Rabu (5/8/2020). Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya angkatan 2015 tersebut dinilai telah melakukan pelecehan seksual berkedok riset.
Kepala Pusat Informasi dan Humas (PIH) Unair, Suko Widodo mengatakan, putusan tersebut diberikan setelah universitas bersama komite etik melakukan komunikasi dengan keluarga pelaku. Pihak keluarga yang mengaku menyesalkan perbuatan Gilang dan juga menerima keputusan yang diberikan pihak universitas.
“Pak Rektor memutuskan mengeluarkan yang bersangkutan per hari ini, Rabu (5/8/2020),” katanya.
Dia menambahkan, mahasiswa semester 10 ini dikeluarkan dari kampus lantaran dinilai sangat merugikan nama baik dan citra Unair. Putusan yang telah diberikan Unair mengacu berbagai pertimbangan di antaranya pengaduan korban yang mengaku merasa dilecehkan serta direndahkan martabat kemanusiannya.
Dengan telah dikeluarkannya Gilang, maka untuk proses selanjutnya, Unair menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada pihak kepolisian. Unair juga mengimbau kepada mahasiswa yang pernah menjadi korban atau merasa dirugikan dengan perbuatan Gilang untuk segera melapor ke polisi.
“Persoalan hukum dari yang bersangkutan diharapkan dapat diatasi oleh pihak berwenang,” katanya.
Sebelumnya kabar mahasiswa Unair jadi predator fetish atau orientasi seks menyimpang, viral di media sosial. Mahasiswa tersebut disebut kerap meminta korbannya mengikat diri dengan kain jarik untuk kepuasan seksual.
Cerita tersebut terungkap saat akun @m_fikris, membuat cuitan di Twitter. Dalam cuitan itu, dia mengaku dipaksa pelaku untuk mengikat diri dengan kain jarik. Dalihnya untuk kepentingan riset, padahal, faktanya untuk kepuasan seksual.
Editor : Umaya Khusniah
Artikel Terkait