Korban mendapatkan perawatan intensif di UGS puskesmas Ngawi. (Asfi Manar).

Sementara, Kepala Sekolah SMP 1 Gerih Agus Nur Setyadi membantah terjadi penganiayaan di sekolahnya. Agus berdalih, saat itu hanya guyonan biasa dan tanpa sengaja korban terpukul bagian dadanya. 

Sebab, korban dan beberapa teman yang diduga mengeroyok, selama ini berteman baik. Tidak pernah bermusuhan. "Jadi bukan penganiayaan. Semua itu berawal dari guyon saat menunggu giliran salat berjemaah," katanya. 

Agus juga menyampaikan, korban pernah memiliki riwayat sakit sesak napas. Informasi tersebut didapat dari kakek korban. Riwayat sakit inilah yang diduga kambuh. 

"Kemarin juga langsung dibawa ke UGD puskesmas," tuturnya. 


Editor : Ihya Ulumuddin

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network