"Bayu punya potensi. Sebagai partai, kami juga membutuhkan energi baru," katanya.
Sebelumnya Bayu menegaskan, keputusan mundur ini sebagai bentuk tanggung jawab dirinya kepada 25 DPC yang mendukungnya dalam Musda. Beberapa kali setelah pengumuman Musda, lanjut dia, dirinya ditawari sejumlah jabatan pengurus di Demokrat Jatim.
"Tapi saya menolak itu. Sikap itu sebagai bentuk rasa prihatin saya atas matinya demokrasi di Demokrat," katanya.
Diketahui, Bayu Airlangga akhirnya memutuskan mundur dari Partai Demokrat setelah gagal terpilih sebagai ketua DPD dalam Musyawarah Daerah (Musda) Partai Demokrat Jatim akhir Januari 2022 lalu. Keputusan dirinya mengundurkan diri dari Partai Demokrat karena merasa dizalimi saat Musda Demokrat Jatim.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait