JAKARTA, iNews.id - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menuturkan bahwa partai politik (parpol) akan menjadi penentu kemenangan antara dua tokoh muda  Nahdlatul Ulama (NU) yang bersaing di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2018. 
Qadari melihat pertarungan antara pasangan calon Syaifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno dan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak sangat ketat. Hal itu terbukti dari angka survei yang selisih tipis antara keduanya. 
Diketahui, Gus Ipul merupakan mantan ketua umum GP Anshor sementara Khofifah Indar sebagai Ketua umum PP Muslimat NU. Dari kedua calon gubernur tersebut memiliki kesamaan di basis NU. 
"Kemudian calon yang maju ini juga datang dari segmen yang sama, sama-sama NU, sama-sama nasionalis, sehingga saya melihat dari segi kepribadian juga sama-sama kuat. Keterkenalan sama, tingkat kesukaan sama, isunya juga relatif tidak ada," kata Qodari di Jakarta, Selasa (3/4/2018).
Menurut Qodari, mesin parpol menjadi penentu kemenangan akibat ketatnya pertarungan tersebut. Kendati demikian, sampai hari ini dia melihat dukungan partai pengusung maupun pendukung belum maksimal. "Nanti yang mesin politiknya paling kuat ini yang akan menjadi pemenang," kata Qodari. 
Merujuk pada hasil survei yang dirilis Indo Barometer, kekuatan dukungan parpol belum maksimal kepada paslon yang diusung. Misalnya PDIP,  62,8% mendukung Gus Ipul-Puti. Tetapi masih ada angka 32,1% yang memilih Khofifah-Emil. Sebaliknya Partai Golkar, sebanyak 57,9% mendukung pasangan Khofifah-Emil. Tetapi masih ada 34,2% pemilih Golkar yang memilih Gus Ipul-Puti Guntur. 
"Sementara yang sudah menggerakkan mesinnya seperti Partai Nasdem yang 100% dukung Khofifah-Emil dan PKS yang 100% juga sudah dukung Gus Ipul-Puti," katanya. 
Diketahui, pasangan Gus Ipul-Puti diusung oleh PDIP, PKB, Gerindra, dan PKS. Adapun  Khofifah-Emil diusung oleh Partai Demokrat, Nasdem, Golkar, Hanura, PAN, dan PPP.
Editor : Azhar Azis
Artikel Terkait