“Atau pada kedalaman tertentu muncul sumber air tapi kandungan garamnya tinggi sehingga tidak bisa diteruskan. Ada juga di daerah tertentu muncul sumber air tapi kandungan minyaknya tinggi sehingga tidak bisa diteruskan. Jadi biasanya memang ada proses yang harus dilanjutkan ke laboratorium selama kurang lebih tujuh hari setelah ditemukan sumber air,” ucapnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, upaya maksimalisasi mencari sumber air bersih akan terus dilakukan, untuk memberikan substitusi ketika musim kemarau terjadi. Terlebih di musim kemarau, yakni pada Mei sampai September 2023, yang puncaknya diprediksi pada akhir Juli sampai Agustus 2023.
“Maka kita harus secara kontinyu mensuplai air bersih hingga tingkat keterpenuhan air bersih masyarakat bisa kita penuhi. Terima kasih pada seluruh pihak yang telah bersama-sama bersinergi membantu pendistribusian air bersih mulai dari BPBD, Pemkab Mojokerto, sampai dengan TNI dan Polri yang terus memberikan support agar suplai air bersih ini berjalan lancar,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Gubernur Khofifah turut menyerahkan bantuan tambahan berupa empat unit tandon ukuran 1.200 liter, 30 buah terpal sebanyak, 100 paket sembako, dua unit tandon lipat, serta 300 buah jerigen dari BPBD Provinsi Jatim.
Sementara itu, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengatakan bahwa kedatangan Gubernur Khofifah ini sekaligus untuk bersama-sama mencari solusi bagi warga Kunjorowesi terkait kebutuhan air bersih terutama di musim kemarau.
“Terima kasih atas kerawuhan Ibu Gubernur. Mugi-mugi kerawuhan ibu membawa berkah bagi masyarakat disini,” ucapnya.
Seperti diketahui, status tanggap darurat kekeringan dan karhutla 2023 juga telah diterbitkan Pemkab Mojokerto terhitung tanggal 1 Juni 2023 - 31 Oktober 2023. Hal ini tertuang dalam Keputusan Bupati Mojokerto No. 188.45/176/HK/416-012/2023 tentang Status Tanggap Darurat Kekeringan dan Karhutla Tahun 2023.
Sementara itu, Pemkab Mojokerto telah mengalokasikan anggaran reguler sebesar Rp199.350.000 untuk pengadaan air bersih sebanyak 443 tangki. Adapun pembagiannya, yaitu Desa Kunjorowesi 179 tangki, Desa Manduro Manggung Gajah, dan Desa Duyung masing-masing 132 tangki.
Editor : Rizqa Leony Putri
Artikel Terkait