SIDOARJO, iNews.id – Sebuah mobil Mercedes-Benz warna hitam ditemukan hancur di bawah reruntuhan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Desa Buduran, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Kondisi mobil mewah tersebut terlihat ringsek berat hingga nyaris tak berbentuk.
Informasi diperoleh, mobil mercy di Ponpes Al Khoziny tersebut kemudian dievakuasi menggunakan truk milik Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo. Kendaraan tersebut diduga milik pengasuh pondok dan baru dibeli sekitar 2 minggu sebelum terjadinya insiden tragis.
Saat dievakuasi, aroma bensin menyengat tercium di sekitar lokasi reruntuhan. Proses evakuasinya juga menarik perhatian warga setempat.
Proses evakuasi mobil mercy di Ponpes Al Khoziny berlangsung bersamaan dengan pencarian korban pada hari keenam operasi SAR gabungan atau Sabtu (4/10/2026). Keberadaan mobil sedan mewah itu sempat menarik perhatian warga serta para relawan yang tengah berjibaku di lapangan.
Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya Nanang Sigit membenarkan adanya proses evakuasi mobil tersebut. Namun, dia menegaskan fokus utama tim tetap pada penyelamatan korban jiwa.
“Memang ada mobil yang dievakuasi, tetapi prioritas kami tetap pada pencarian korban manusia,” ujar Nanang saat ditemui di Posko Darurat Ponpes Al Khoziny dikutip dari iNews Sidoarjo, Senin (5/10/2025).
Berbeda dari penanganan biasanya, bangkai mobil mercy di Ponpes Al Khoziny itu tidak dibawa ke lokasi penimbunan material reruntuhan.
Kepala TPA Griyo Mulyo Jabon, Hajid Arif Hidayat, menyebut kendaraan tersebut langsung diarahkan ke kediaman pengasuh pondok.
“Benar, mobil itu dibawa pakai truk dari Dinas PU dan langsung ke ndalem (rumah) Pak Kiai. Ada santri-santri yang ikut mengawal,” katanya dikutip Selasa (6/10/2025).
Hajid menuturkan, kondisi kendaraan tersebut sangat mengenaskan ketika ditemukan di antara puing bangunan.
“Bodinya ringsek, seperti kaleng penyok. Bentuknya sudah tidak jelas lagi. Tapi jelas diangkat dari lokasi reruntuhan,” ucapnya.
Sejumlah foto dan video beredar di media sosial, memperlihatkan bangkai sedan hitam itu diangkat menggunakan truk besar menuju rumah kiai.
Ponpes Al Khoziny dikenal sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam terbesar di Sidoarjo. Setelah tragedi ambruknya salah satu bangunan pada Senin (29/9/2025), perhatian publik terus tertuju pada proses evakuasi korban dan penanganan material reruntuhan.
Musibah tersebut menelan banyak korban jiwa karena terjadi saat para santri sedang melaksanakan salat Asar berjemaah di dalam bangunan yang runtuh. Total ada 67 korban jiwa dalam tragedi musala roboh di ponpes tersebut.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait