Selanjutnya, sosok Mbah Ginah dikisahkan masih terkait dengan makam yang berada di tepi Jalan Majapahit, tepatnya di Utara Jembatan Majapahit. Saat itu di zaman penjajahan Belanda terdapat sepasang laki - laki dan perempuan yang mempunyai hubungan istimewa.
Konon sang lelaki yang menjalin hubungan spesial dengan Mbah Ginah, kerap meminta informasi, yang menjadi orang dalam di Balai Kota Malang, yang dikuasai Belanda. Namun tak berselang lama, sang laki - laki tertangkap oleh Belanda dan dihukum mati. Begitu pun dengan Mbah Ginah, namun sang laki - laki itu akhirnya dimakamkan di luar kawasan pemerintahan, sementara Mbah Ginah yang dianggap berjasa ditempatkan di dalam kawasan Balai Kota Malang.
Namun diakuinya tiga versi ini belum ada yang bisa membuktikan sejarahnya. Bahkan penelitian ilmiah pun belum pernah didengarnya, hanya ada beberapa paranormal dan pakar supranatural, yang mencoba mencari tahu dari sisi metafisika, terkait Mbah Ginah yang dimakamkan di kawasan Balai Kota Malang, serta asal usulnya.
"Saya belum pernah dengar secara resmi penelitian, tapi ada juga paranormal yang sering datang, dan melakukan proses komunikasi, tapi nggak mau cerita detail seperti apa, tapi dari hasil penelusuran metafisika dipastikan perempuan," tuturnya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait