Misteri kematian raja mataram Islam Hanyakrawati. (ilustrasi).

SUABAYA, iNews.id - Kematian Raja Mataram Islam Panembahan Senopati menyisakan permasalahan di internal keluarga kerajaan. Saat itu Mas Jolang atau yang disebut Pangeran Hanyakrawati naik takhta menggantikan ayahnya yang mangkat. 

Pangeran Hanyakrawati didaulat menjadi raja kedua di Kerajaan Mataram Islam. Tetapi, pengangkatan ini memicu masalah. Pasalnya, Mas Jolang berseteru dengan Pangeran Puger atau Raden Mas Kentol Kejuron yang juga anak dari Panembahan Senopati dari selir bernama Nyai Adisara. 

Saat itu, putra pertama Senopati yang bernama Raden Rangga Samudra (lahir dari Rara Semangkin) telah meninggal sejak lama. Hal ini membuat Pangeran Puger sebagaimana dikutip dari buku "Babad Tanah Jawi", dari Soedjipto Abimanyu menjadi putra tertua dan merasa lebih berhak atas takhta Kesultanan Mataram daripada Mas Jolang.

Menurut Babad Tanah Jawi, Panembahan Senapati meninggal pada tahun 1601 dan digantikan oleh Mas Jolang sebagai Raja Mataram selanjutnya, yang bergelar Prabu Hanyakrawati. Pengangkatan tersebut membuat Pangeran Puger sakit hati dan tidak sudi menghadap ke pertemuan kenegaraan. 

Menyadari hal itu, Hanyakrawati pun mengangkat kakaknya itu sebagai Adipati Demak. Meskipun demikian, Pangeran Puger tetap saja memberontak pada tahun 1602. Perang saudara antara Mataram dan Demak pun meletus. 

Akhirnya, pada tahun 1605, Pangeran Puger dapat ditangkap dan dibuang ke Kudus. Putra Pangeran Puger kemudian diangkat sebagai Bupati Pati, yang bergelar Adipati Pragola. Namun, ia kemudian memberontak terhadap pemerintahan Sultan Agung, putra Prabu Hanyakrawati pada tahun 1627.


Editor : Ihya Ulumuddin

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network