MALANG, iNews.id - Harga cabai diklaim Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo telah turun. Bahkan penurunan harga cabai telah terjadi sejak beberapa bulan lalu.
Menurut Syahrul, harga cabai sempat mengalami kenaikan signifikan, karena cuaca yang tidak bersahabat. Terlebih sejak terjadinya penundaan panen di beberapa tempat sehingga mempengaruhi produksi cabai di Indonesia.
"Gini, harga cabai itu naik karena selain iklim, terjadinya penundaan panen di beberapa tempat, dari sentra-sentra produksi cabai kita," kata Syahrul Yasin Limpo, di Universitas Brawijaya Malang, Senin (25/7/2022).
Namun kini cerita mahalnya harga cabai sudah tak ada. Pasalnya harga cabai yang sempat menyentuh angka Rp100.000 per kilogramnya telah turun drastis.
"Harga cabai yang sebelumnya 100.000 bisa-bisa mencapai 50.000. Sekarang justru cabai sangat banyak, di beberapa tempat turun. Itulah dinamika dari komoditas yang tergantung alam seperti itu," ujarnya.
Bahkan menteri kelahiran Makassar mengklaim turunnya harga cabai bisa dicek di pasaran. Selain itu pria Mentan mengklaim stok dan ketersediaan cabai di Indonesia sangat aman.
"Boleh cek pasar sekarang. Dinamikanya seperti itu, pada sentra-sentra justru turun terlalu jauh, jadi harus distabilisasi. Untuk kebutuhan dan ketersediaan cabai dalam neraca yang ada sangat aman," katanya.
Sebelumnya seluruh jenis cabai naik secara drastis setelah lebaran Idul Fitri. Di harga cabai rawit misalnya di Kota Malang sempat menyentuh angka Rp 90 ribu per kilogramnya, dari harga normal Rp25.000-35.000 per kilogram.
Sedangkan cabai merah besar dihargai Rp80.000 per kilogram dari harga normalnya mencapai Rp25.000-35.000 per kilogram. Sementara cabai hijau kecil juga naik menjadi Rp 75.000 per kilogram di Kota Malang, dari harga normalnya Rp20.000-30.000 per kilogram.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait