"Jahe dari india tidak bersih dan mengandung tanah, bisa membawa organisme penganggu tumbuhan yang membahayakan tanaman di Indonesia. Kalau sampai masuk RI berbahaya. Kita punya lahan jahe. Kalau sampek kena di kita akan menganggu produksi jahe di indonesia," katanya, Jumat (26/3/2021).
Karena itu, pemusnahan tersebut kata Wisnu untuk menjaga kemampuan produksi jahe nasional. Sebab, jika terserang hama asal luar negeri yang belum ada sebelumnya, maka potensi kerugian pada tingkat produksi akan cukup besar. 
"Perkiraan kami bisa mencapai Rp3,4 triliun rupiah. Ini belum termasuk biaya upaya eliminasi yang bisa memakan waktu entah berapa tahun dan biaya ekonomi lainnya yang harus ditanggung," katanya. 
Diketahui, pemusnahan jahe impor ini bukan pertama kali dilakukan. Pada minggu lalu, Badan Karantina Pertanian juga memusnahkan 108 ton jahe karena kasus sama.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait