"Tapi kalau kondisi panas masih belum berani. Kalau kondisi normal, sudah dingin, kami berani cangkul. Karena prinsip rekan-rekan di lapangan tujuan penyelamatan jangan sampai kita yang diselamatkan," katanya.
Komandan Posko Tanggap Darurat Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru Kabupaten Lumajang Kolonel Inf Irwan Subekti mengungkapkan, pencarian manual dilakukan dengan mengandalkan pengelihatan dan penciuman menjadi prioritas operasi di hari kelima.
"Namun ini mengalami kendala-kendala yang sangat berat. Karena sampai saat ini wilayah yang terdampak masih panas. Jadi alat berat tidak berani untuk melaksanakan pencarian di tempat-tempat yang masih kondisinya panas," katanya.
Diketahui, sebanyak 34 korban meninggal erupsi Gunung Semeru telah ditemukan hingga Selasa (7/12/2021) malam. Sementara 22 warga masih dilaporkan hilang.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait