Tim SAR gabungan masih berjibaku mengevakuasi puluhan santri yang diduga masih terjebak reruntuhan musala Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, yang ambruk, Selasa (30/9/2025). (Foto: BNPB)

JAKARTA, iNews.id - Badan Sar Nasional (Basarnas) memastikan upaya pencarian korban bangunan musala ambruk Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, akan diteruskan tanpa batas waktu. Hal itu dilakukan karena tragedi tersebut merupakan kejadian luar biasa.

Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii menegaskan, tidak ada batas waktu dari pelaksanaan operasi search and rescue (SAR). "Karena ini kejadian yang luar biasa, kita yakinkan bahwa operasi ini akan dihentikan setelah benar-benar kita klir terhadap lokasi kejadian," ujar Syafii saat jumpa pers, Senin (6/10/2025).

Syafii menuturkan, normalnya, operasi SAR digelar selama 7 hari. Upaya pencarian korban bisa dihentikan bila lokasi telah dipastikan sudah tak ada korban jiwa tersisa. "Kalau dimungkinkan masih ada korban yang masih bisa diselamatkan bisa diperpanjang per 3 hari," katanya.

Hingga Senin malam, BNPB mencatat, sudah ada 60 korban meninggal dunia dalam insiden am ruknya musala Al Khoziny, Buduran, Kabupten Sidoarjo, Jawa Timur. Jumlah itu difasari hasil pendapaarn tim SAR hingga Senin (6/10/2025) pukul 18.15 WIB.

Pada hari ini, tim SAR menemukan 11 jenazah di bawah puing reruntuhan musala Al Khoziny. Atas penambahan tersebut, jumlah korban yang masih dalam pencarian kini menjadi tiga orang.


Editor : Kastolani Marzuki

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network