SURABAYA, iNews.id - Manajer dan oficial Persebaya Yahya Alkatiri dan Roy Ardiles dihadirkan sebagai saksi dalam sidang lanjutan tragedi Kanjuruhan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Rabu (15/2/2023). Keduanya dihadirkan untuk kesaksian terdakwa anggota kepolisian.
Pada kesaksiannya, Yahya Alkatiri menceritakan bahwa tentang ancaman dan provokasi dari supoter tuan rumah sejak sebelum pertandingan hingga usai. Dia menyebutkan, saat itu situasinya mencekam, terutama setelah pertandingan selesai.
Ofisial Persebaya Roy Ardiles menambahkan, saat itu suasana laga antara Arema FC vs Persebaya cukup tegang, terutama setelah Arema kalah 2-3. Terbukti, pada menit-menit terakhir pertandingan beberapa lemparan mulai terjadi, termasuk cacian dari suporter Arema.
"Kemudian terdengar peluit wasit tanda berakhirnya pertandingan. Kami semua berlarian masuk ke ruang ganti," katanya.
Setelah masuk, lanjut Roy, Persebaya hanya punya waktu 5 menit, lalu keluar dari ruang ganti untuk dievakuasi menuju kendaraan rantis. Meski begitu situasi belum aman. Sebab, massa di luar stadion juga melemparkan benda ke arah mobil rantis yang didalamnya terdapat pemain dan official Persebaya.
"Beruntung evakuasi dengan kendaraan rantis berhasil, meski ada kaca kendaraan rantis pecah," ujarnya.
Roy Adriles menambahkan, selama perjalanan sebelum meninggalkan stadion, beberapa mobil polisi juga terlihat rusak. "Suasananya juga kacau," kata Roy saat kuasa hukum terdakwa memberikan pertanyaan dalam persidangan.
Diketahui, selain mendengarkan kesaksian dari manajer dan official Persebaya, sidang juga memutar video saat terjadi kerusuhan di lapangan Kanjuruhan Malang. Pada video terlihat tim persebaya berlindung dari lemparan dari arah penonton.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait