KEDIRI, iNews.id – Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (FKH Unair) berduka cita atas meninggalnya Bernadette Caroline Angelica (21). Korban yang ditemukan tewas dalam mobil diduga bunuh diri dikenal sebagai sosok mahasiswi cerdas.
Dilansir dari akun instagram FKH Unair, Bernadette Carolina merupakan mahasiswi PPDH atau Program Pendidikan Dokter Hewan angkatan ke-41 Universitas Airlangga.
"Turut berduka cita atas berpulangnya Civitas Akademika Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga sdri. (alm) Bernadette Caroline AH, SKH mahasiswa PPDH 41 angkatan 2023 pada hari Minggu, 05 November 2023. Semoga mendapat tempat yang damai dan mulia di sisi Tuhan YME," tulis akun Instagram FKH Unair.
Selama kuliah, Bernadette Carolina dikenal sebagai mahasiswi berprestasi dengan lulus IPK 3,8 nyaris sempurna. Korban kini sedang melanjutkan Koas atau program profesi untuk meraih gelar sebagai dokter hewan.
Kabar kematian Bernadette Carolina juga membuat dekan Fakultas Kedokteran Hewan Unair, Prof Dr Mirni Lamid menangis tiada henti.
Prof Dr Mirni menuturkan, korban dikenal sangat pintar. Karena itu, kematian korban membuat banyak orang termasuk pihak fakultas merasa terpukul.
"Saya gemeter. Saya nangis dari tadi. Karena ini berita yang mendadak dan kami merasa sangat terpukul sekali," ungkap sang dekan dilansir Surabaya.iNews.
Prof Mirni mengatakan, korban saat ini sedang menjalani Program Pendidikan Dokter Hewan (PPDH) untuk mendapat gelar dokter hewan dan akan masuk pada divisi P.
"Program PPDH-nya itu dilakukan di laboratorium parasitologi lantai dua kampus (Kampus A Unair)," paparnya.
Angelica Sosok Pekerja Keras dan Baik
Sosok korban, diakui Prof Dr Mirni, selalu menjalani perkuliahan dengan baik dan tergolong aktif serta banyak memiliki teman.
"Sosok yang baik, banyak teman, banyak sahabat. Dia tandem dengan kelompok 41, yaitu di mana besok pagi sedang menjalani program kegiatan coasistensi di divisi parasitologi," ujarnya.
Teman Bernadette Carolina, Hana mengaku sangat kehilangan. Hana pun mengungkap saat-saat terakhir bersama korban sebelum nekat mengakhiri hidup.
"Saya seminggu lalu masih ngobrol dengan Berna tiba tiba sekarang sudah meninggalkan kita semua. Dia itu teman yang baik, selama saya mengobrol dengan Berna dia tidak pernah melihatkan kesedihannya dan selalu nampak ceria," kata Hana.
Ayah tiri korban, Gunawan mengaku terpukul dengan kejadian itu. Namun, dia sudah menerimanya sebagai musibah.
Dia menuturkan, mendiang Caroline Angelica selama ini dikenal terttutup dan tidak pernah menceritakan adanya masalah kepada keluarga.
“Dia tidak pernah mengeluh terbebani hidupnya,” ucap Gunawan di sela-sela prosesi persemayaman korban, Senin (6/11/2023).
Namun, dia menilai Angelica sosok pekerja keras, terutama urusan pendidikan. Karena itu, meski sering bolak balik Surabaya-Kediri, korban tidak merasa lelah.
"Biasanya pulang ke Kediri bantu ibunya jaga toko. Setelah itu berangkat lagi ke Surabaya. Pernah suatu kali dia sedang sakit. Tapi ya tetap saja berangkat karena harus kuliah," tuturnya.
Gunawan meyakini, Angelica meninggal dunia karena bunuh diri, bukan dibunuh. Hal itu diketahui setelah meneliti dua lembar surat yang ditemukan polisi di sekitar lokasi.
"Kami sudah kroscek, itu memang tulisan korban. Jadi tidak betul kalau anak saya korban pembunuhan," katanya.
Gunawan mengatakan, pada surat tersebut korban mengisyaratkan untuk pamit pergi, sehingga menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga. Meski begitu, dia masih belum mengetahui penyebab, sehingga korban nekat mengakhiri hidupnya sendiri.
"Itu yang membuat kami kehilangan. Dia tidak pernah cerita ada masalah. Selama ini baik-baik saja," katanya sambil meneteskan air mata.
Diketahui, Bernadette Caroline Angela ditemukan tewas di dalam mobil Honda Jazz nopol AG 1484 BY. Mayat korban ditemukan pertama kali oleh seorang satpam di Kompleks Ruko, di daerah Desa Tambak Oso, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (5/11/2023) pagi.
Saat ditemukan jenazah korban sudah kaku, seluruh kepalanya terbungkus plastik dan leher terlakban. Saat polisi olah TKP, pada tubuh korban terdapat selang yang terhubung ke tabung berisi gas helium yang ada di samping jenazah. Diduga kuat Bernadette Carolina bunuh diri dengan cara menghirup gas helium lalu berakhir tewas.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait