Solikin mengatakan, sejak empat tahun lalu, dia divonis dokter menderita stroke. Saat itu separuh badannya tidak bisa digerakkan. Karena itu dia terpaksa menggunakan sepeda roda tiga untuk beraktivitas dan mencari nafkah.
Setiap hari Solikin keliling untuk mencari botol plastik, kardus atau barang bekas lainnya yang bisa dijual. Hasilnya dia kumpulkan untuk menghidupi istri dan ketiga anaknya.
Selain itu, dia juga menjadi badut foto di kota sebagai pemasukan tambahan. Hanya saja aktivitas itu tak lagi bisa dilakukan sejak adanya PPKM Darurat.
Namun, Solikin tetap ikhlas menerimanya sebagai ujian. Dia juga bersyukur masih diberi nikmat sehat sebagai modal berbuat kebaikan.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait