Material batu dan lumpur akibat longsor yang menutu jalan antarkecamatan di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. (Foto: iNews/Ahmad Subekhi)

PACITAN, iNews.id – Longsor di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur terus meluas. Kamis (8/3/2018) , tebing di atas jalan Desa Karanggede, Kecamatan Arjosari, ambrol. Ratusan kubik material batu dan lumpur menutup seluruh permukaan jalan hingga kurang lebih sepanjang 100 meter.

Tidak ada korban dalam musibah yang terjadi Rabu, 7 Maret 2018, sore ini. Namun, akibat longsoran batu dan lumpur itu, akses penghubung antarkecematan putus total. Seluruh kendaraan tidak bisa melintas, karena tak sejengkal aspal pun yang tidak tertutup material.

Meski begitu, tetap saja ada warga yang nekat menerobos. Mereka memberanikan diri melintas di atas bebatuan, lumpur dan pepohonan yang menutup akses. Bahkan, beberapa di antara mereka juga nekat mengangkat motor untuk bisa melewati longsoran.

“Tidak ada jalan lain, kecuali akses ini. Kalau kami harus menunggu sampai jalan bersih, kami tidak bisa beraktifitas. Sementara kami harus tetap bekerja,” kata Sugeng, salah seorang warga.

Mulai tadi pagi, satu unit eskavator dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan memang sudah dikerahkan untuk pembersihan. Namun, upaya tersebut tidak bisa berlangsung cepat. Ini karena jumlah material yang cukup banyak. Selain batu dan lumpur, ranting dan pohon juga cukup banyak.

Informasi yang dihimpun, longsor di Desa Karangede ini terjadi akibat hujan deras sejak Rabu, 7 Maret 2018, sore. Intensitas hujan yang cukup tinggi membuat tebing Gunung Parangan di wilayah tersebut lonsor. Material longsoran inilah yang jatuh ke sungai dan menyebabkan banjir bandang hingga menutup akses jalan.

Atas peristiwa ini, BPBD setempat mengimbau warga di sekitar sungai dam lereng perbukitan untuk waspada. Pasalnya, banjir bandang maupun longsor masih berpotensi terjadi. Selain karena hujan dengan intensitas tinggi, kontur tanah di perbukitan Pacitan juga terbilang labil.

“Dalam beberapa hari ke depan, hujan diprediksi masih turun. Intensitasnya juga tinggi. Maka ini harus diwaspadai. Apalagi banyak lereng yang sudah tidak memiliki pohon penyangga. Ini berbahaya,” kata salah seorang petugas BPBD Pacitan.


Editor : Himas Puspito Putra

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network