Banyak sekali dari mereka yang datang kepada beliau untuk bertawassul dan memohon doa untuk tercapainya segala hajat mereka. Sedangkan ibunda beliau seorang perempuan shalihah yaitu Aisyah dari keluarga al-Abud Ba Umar dari masyayikh al-Amudi.
Habib Sholeh mulai belajar Alqur’an kepada seorang guru yang bernama Said Ba Mudhij, di Wadi Amd yang juga dikenal sebagai seorang yang shaleh, selalu berdzikir kepada Allah Swt.
Sedangkan ilmu fiqih dan tawasuf beliau belajar dari ayahnya sendiri Habib Muhsin al-Hamid. Pada usia 26 tahun tepatnya bulan keenam tahun 1921, dengan ditemani Assyaikh al-Fadil Assholeh Salim bin Ahmad al-Askariy, Habib Sholeh meninggalkan Hadramaut ke Indonesia.
Mereka berdua singgah di Jakarta untuk beberapa saat kemudian menuju ke Lumajang di kediaman sepupunya beliau yaitu al-Habib Muhsin bin Abdullah al-Hamid, salah seorang panutan para saadah atau masyarakat Lumajang dan sekitarnya.
Beliau menetap di Lumajang untuk beberapa lama, kemudian pindah ke Tanggul dan akhirnya menetap di sana hingga akhir hayat. Pada suatu saat beliau melakukan uzlah (mengasingkan diri dari manusia selama lebih dari 3 tahun berada dalam khalwahnya, selama itu pula beliau tidak menemui seorang manusia dan tidak seorangpun menemuinya.
Silsilah beliau sesuai dalam manaqib dipaparkan bahwa silsilah dan nasab Habib Sholeh bin Muhsin al-Hamid sampai pada Rasulullah Saw yaitu dari jalur Imam Husein bin Ali bin Abi Thalib. Habib Sholeh merupakan urutan ke 39 dari keturunan Nabi Muhammad Saw.
Tepat pada hari Sabtu tanggal 8 Syawwal tahun 1396 H Habib Sholeh bin Muhsin wafat. Setelah berwudhu’ dan sebelum melaksanakan sholat maghrib. Beliau dikebumikan pada hari Ahad, 9 Syawwal setelah sholat dzuhur dan dibanjiri lautan manusia, mereka saling berdesakan dan berebut membawa keranda jenazah atau untuk sekadar menyentuh jasad beliau.
Begitu banyaknya manusia yang datang dari berbagai penjuru kota dan daerah untuk ikut mensholati jenazah Habib Sholeh, sehingga untuk menampung mereka sholat jenazah dilaksanakan tiga kali secara bergilir. Beliau dimakamkan di samping Kiblat Masjid Riyadus Sholihin, Tanggul, Jember.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait