Dian bersyukur, meski kompetisi berhenti, manajemen Gresik United masih memberinya gaji. Meski demikian, dirinya tetap was-was dan khawatir. Sebab, jika kompetisi Liga 2 benar-benar tidak dilanjutkan, maka manajemen akan kesulitan memberikan gaji.
“Saya terus berharap kompetisi dilanjutkakan,” katanya.
Sementara itu, pemain lainnya, Ilham Ramdani (19) mengisi waktu kosongnya dengan fokus belajar dan tetap berlatih fisik di rumah. Sama seperti Dian, dia juga dihantui kecemasan jika kompetisi Liga 2 benar benar tidak dilanjutkan.
Baginya, bermain tanpa kompetis justeru akan melemahkan semangat dan memupus prestasi. "Saya ingin kompetisiti ini tetap dilanjutkan," kata pemain belakang Gresik United ini.
Direktur Operasional Gresik United, Thoriqi Fajrin, mengatakan, menejemen Gresik United tetap memberika gaji kepada pemain, sesuai kontrak, meski kompetisi dihentikan. Menurutnya, kepastian kelanjutkan kompetisi Liga 2 akan ditentukan pada owner meeting pada Selasa, 24 Januari mendatang.
Thoriq mengatakan, keputusan menghentikan kompetisi merupakan keputusan kontra produktif. Karena ratusan hingga ribuan pemain, ofisial klub, dan pelaku UMKM nasibnya menjadi tidak jelas.
Diketahui, usai Liga 2 dihentikan, markas Gresik United yang biasanya ramai pemain, kini lengang. Pintunya tertutup rapat. Semua pemain pulang kampung, sehingga tidak ada aktivitas berarti di markas klub kebanggan warga Gresik itu.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait