SURABAYA, iNews.id - Ketua DPD AA LaNyalla Mahmud Mattalitti berharap lembaga pendidikan ikut memikirkan masa depan bangsa lewat rencana Amandemen Konstitusi perubahan ke-5. Hal ini disampaikan LaNyalla pengukuhan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Profesor Mulyadi di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA), Sabtu (16/10/2021).
LaNyalla berharap UNUSA turut mendukung wacana amandemen. Apalagi, UNUSA memiliki hubungan kesejarahan dan hubungan emosional dengan organisasi Nahdlatul Ulama, yang berperan sangat penting dalam ikut melahirkan bangsa ini.
"Bahkan Nahdlatul Ulama telah menjadi ikon masyarakat madani atau civil society di masa penjajahan Belanda dan Jepang, melalui eksistensi pondok-pondok pesantren di seluruh Nusantara saat itu," kata LaNyalla.
Menurut LaNyalla, pondok pesantren terbukti dan teruji dalam sejarah sebagai problem solver bagi masyarakat. Memberi solusi dalam pendidikan, kesehatan, hingga solusi bagi masalah-masalah sosial kemasyarakatan. Termasuk penjaga moral dan adab generasi bangsa.
"Peran Resolusi Jihad yang dikeluarkan Rois Akbar NU saat itu, Mbah Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945, yang kemudian memicu lahirnya peristiwa 10 November 1945, yang kita kenal dengan Hari Pahlawan, jelas sangat berarti bagi bangsa ini," ucapnya.
LaNyalla menuturkan, penerus pejuang NU seperti di UNUSA, sudah sepantasnya memiliki suasana kebatinan yang sama, untuk masa depan bangsa dan negara ini.
"Pemahaman itu harus terus disampaikan kepada rakyat, khususnya entitas-entitas civil society selain ulama juga Raja-Raja Nusantara, agamawan, tokoh pergerakan, kaum terdidik, hingga tokoh-tokoh militer, sebagai pemilik saham atas lahirnya bangsa dan negara ini," ujarnya.
"Negara ini butuh perubahan besar. Perlu mengoreksi arah perjalanan bangsa. Artinya amandemen juga dibutuhkan oleh rakyat, selain suplemen dalam arti kebutuhan sehari-hari," kata LaNyalla lagi.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait