Petugas jaga menunjukkan bekas lemparan botol miras berisi cat sesaat setelah Arema FC kalah dari Persebaya, Kamis (24/2/2022). (Foto: MPI/Avirista Midaada).

"Merasa sedih dengan vandalisme kejadian lagi semalam. Kita semua yang bekerja di ASIFA itu 100 persen Aremania, orang Malang asli, nyari uangnya di sini. Kok bisa institusi pendidikan, sekolah yang mendidik anak-anak jadi sasaran. Kasihan guru, karyawan, anak - anak, mereka nggak tahu apa-apa," ujar Firman. 

Bahkan pasca insiden serangkaian intimidasi semalam, para guru, karyawan, anak-anak yang bersekolah di ASIFA serta orang tuanya merasa takut dan terdampak secara psikologis. Beberapa orang tua siswa bahkan sempat menanyakan kabar putranya yang menempuh pendidikan di ASIFA. 

"Kalau terganggu pasti, masih takut semua. Hari ini untuk kegiatan tidak ada yang terganggu, hanya kita minta pakai pakaian bebas tidak pakai seragam ASIFA," katanya. 

Pantauan di lokasi para siswa memang masih beraktivitas sekolah seperti biasa. Para guru juga memberikan pembelajaran layaknya hari biasa. Namun beberapa guru dan siswa memilih menggunakan pakaian bebas selama kegiatan berlangsung. 


Editor : Ihya Ulumuddin

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network