BANYUWANGI, iNews.id - Kapal nelayan bernama KM Sumber Berkat berpenumpang 29 orang dilaporkan karam di perairan Banyuwangi. Satu anak buah kapal (ABK) dilaporkan tewas saat proses evakuasi menyelamatkan diri, sedangkan satu orang kini masih dalam pencarian tim penyelamat gabungan.
Koordinator Basarnas Banyuwangi Wahyu Setya Budi menyatakan, insiden kecelakaan itu terjadi pada Sabtu (24/6/2023) siang. Saat itu kapal yang tengah berlayar di Perairan Pantai Gedek, tiba-tiba disapu ombak besar. Akibat sapuan itu, kapal menghantam batu karang dan pecah. Seketika, kapal pun karam.
"Menerima laporan itu siang kemarin sekitar pukul 13.00-15.00 WIB, kita mencoba ke lokasi tapi kesulitan, baru bisa menjangkau sorenya. Dugaannya menghantam batu karang yang kecil-kecil, karena ombak tinggi, terus kapal mengalami kebocoran," ucap Wahyu Setya Budi, Minggu (25/6/2023).
Dari 29 orang di kapal dikatakan Wahyu, termasuk kapten kapal berada di kapal malang tersebut. Saat kapal itu mulai karam akibat dihantam ombak lautan, anak buah kapal (ABK) mencoba menyelamatkan diri dengan melompat ke lautan.
"Yang pertama itu kemarin ada 21 orang yang kita evakuasi, satu orang meninggal dunia tenggelam digulung ombak, yang lainnya selamat, sampai ke daratan dan diperiksa tim medis," kata dia kembali.
Usai berhasil menyelamatkan 21 orang dari KM Sumber Berkat, tim penyelamat gabungan masih mencari 8 orang pada Sabtu malam. Dari jumlah tersebut 7 orang di antaranya berhasil dievakuasi dengan selamat oleh sejumlah petugas penyelamat gabungan.
"Sebanyak tujuh orang ABK berhasil diselamatkan, saat ini operasi pencarian masih fokus mencari satu orang yakni kapten kapal itu. Proses pencarian masih berlangsung Minggu pagi ini, kami menerjunkan lima personel dari Basarnas," tuturnya.
Menurutnya, pencarian kapten kapal ini mengalami sejumlah kendala karena ombak di perairan sekitar lokasi kapal karam cukup tinggi, ditambah dengan angin yang berhembus kencang.
"Kalau kendala di lokasi sekitar kapal ini arus cukup kencang, dengan ketinggian ombak 1,5-2 meter," katanya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait