Blambangan dalam konteks sekarang masuk ke dalam wilayah Banyuwangi. Di daerah ini ada satu etnis yang dikenal dengan etnis Osing. Meski bahasanya mirip Jawa, namun orang-orang Osing menolak disebut sebagai etnis Jawa.
Bahkan dalam beberapa hal tertentu, etnis Osing cenderung resisten terhadap Jawa. Hal ini terkait dengan serangan Mataram terhadap Blambangan. Serangan Mataram terhadap Blambangan meninggalkan kesan buruk di mata penduduk Blambangan yang sekarang diwarisi oleh masyarakat Osing.
Menurut Babad Tanah Jawi, serangan Sultan Agung ke Blambangan berhasil meraih kemenangan, sehingga Blambangan menjadi wilayah yang berada di bawah kekuasaan Mataram. Dikisahkan bahwa ketika hendak melakukan ekspansi ke Blambangan, Sultan Agung menunjuk Pangeran Silarong untuk memimpin penyerangan itu.
Perintah itu pun diterimanya. Maka Silarong langsung menyusun kekuatan. Sejumlah pasukan dan adipati dikumpulkan untuk menggempur Blambangan. Arak-arakan pasukan Mataram menuju Blambangan pun terjadi. Gelombang pasukan Mataram ini menuju Blambangan dengan melalui Kediri lalu menuju Pasuruan.
Di daerah ini, para bupati daerah pesisiran bersama pasukannya pun sudah menunggu. Maka seluruh pasukan ini kemudian bersama-sama dan serentak menggempur Blambangan.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait