JAKARTA, iNews.id - Panembahan Senopati memiliki kesaktian dan bisa mengerahkan pasukan tak tampak alias makhluk gaib pasca pertemuannya dengan Ratu Kidul.
Keistimewaannya inilah yang akhirnya dimanfaatkannya ketika Mataram terpaksa berperang melawan Kerajaan Pajang.
Konon pasukan Pajang memiliki jumlah yang lebih banyak dengan persenjataan lebih lengkap. Bahkan untuk berperang melawan Mataram, Sultan Pajang sengaja mengumpulkan bala tentara tambahan dari Demak, Tuban, dan Banten.
Suatu hari pasukan Pajang berangkat dan berkemah di kawasan Prambanan.
De Graaf pada bukunya "Puncak Kekuasaan Mataram : Politik Ekspansi Sultan Agung", mengisahkan Sultan Pajang naik gajah memimpin pasukan bertempur.
Sedangkan di Mataram, Senopati hanya berhasil mengumpulkan 800 orang untuk berperang. Juru Martani menasehati Senopati agar tidak berperang, karena akan kalah.
Ki Juru Martani memohon kepada Allah. Di sinilah Senopati memanfaatkan hubungan baiknya dengan Ratu Kidul pasca pertemuannya di laut selatan itu. Sedangkan Ki Juru Martani yang pernah menuju Gunung Merapi meminta bantuan penjaga Gunung Merapi.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
perang gunung merapi laut selatan Panembahan Senopati Kerajaan Mataram Kerajaan mataram Islam merapi
Artikel Terkait