MALANG, iNews.id - Wilayah Malang menjadi daerah penting bagi Belanda yang ingin dikuasai kembali, pascakemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Sebab, semasa penjajahan, Malang menjadi salah satu pendulang pendapatan pemerintahan kolonial Belanda.
Sejarawan Universitas Negeri Malang (UM) Reza Hudianto mengatakan, potensi kekayaan perkebunan dan kekayaan sumber daya alamnya menjadikan Belanda selalu memprioritaskan Malang dikuasai. Apalagi, sejak sebelum bangunan di bouwplan satu sampai delapan dicanangkan, hampir sebagian besar Malang merupakan perkebunan tebu.
"Kota Malang memang kepemilikan tanahnya masih milik pabrik gula Rejoagung, sebagian milik rakyat. Mayoritas masih perkebunan," kata Reza Hudianto.
Karena pentingnya Malang, membuat pasukan Belanda menumpang sekutu, kembali berusaha menguasai Malang seusai kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Salah satu tujuan yang direbut oleh pasukan Belanda yakni perkebunan, yang sebelumnya saat masa penjajahan menjadi penghasil cuan bagi Belanda.
"Sebenarnya agresi militer pertama yang dicari daerah-daerah perkebunan, itu kan daerah penghasil uang bagi mereka. Kalau mereka enggak segera mungkin merebut area perkebunan, mereka enggak bisa membiayai mesin-mesin perang yang terlanjur datang ke sisi utara (Pantai Utara Jawa)," tuturnya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait