Anak misterius itu lalu pergi ke dapur untuk meminta makan. Namun para warga tak mau memberi makanan. Hanya seorang nenek tua yang datang memberikan sebungkus nasi penuh dengan lauk.
Setelah makan, dengan ajaib bocah itu berubah jadi memiliki tubuh dan kuat. Sejumlah luka yang didapati di tubuhnya pun menghilang.
Dia lantas mendekati sang nenek tua dan berpesan jika terjadi sesuatu agar membawa centong nasi dan naik ke atas lesung. Bocah itu lalu meninggalkan sang nenek dan berkumpul kembali dengan anak-anak di Desa Ngebel.
Bocah itu lantas menancapkan lidi yang dibawa ke tanah. Dia lalu menantang anak-anak desa itu untuk mencabut lidi dengan imbalan sebungkus nasi berikut daging.
Akan tetapi, tidak ada satu anak pun yang berhasil mencabut lidi tersebut. Sambil berpesan ke seluruh warga desa bahwa sifat kikir tidak baik bagi manusia, dia pun mencabut lidi tersebut dari tanah.
Tiba-tiba muncul mata air yang besar dan sejurus kemudian menggenangi desa. Saking derasnya air, Desa Ngebel bersama seluruh warganya pun tenggelam hingga menjadi danau. Kubangan air tersebut lantas disebut sebagai Danau Ngebel.
Dalam peristiwa itu, hanya dua orang yang berhasil selamat. Mereka sang bocah misterius dan nenek tua yang memberi makan anak itu.
Sang nenek tua langsung menaiki lesung dan membawa centong saat mendengar riuh kepanikan warga. Lesung digunakan sebagai perahu, sementara centong nasi selaku dayung.
Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait