Maria mengaku sangat senang dan bersemangat. Pasalnya, dia berhasil mencatatkan namanya sebagai salah satu doktor termuda di Indonesia, tidak lama setelah perayaan ulang tahunnya yang ke-24.
“Lima hari setelah berulang tahun yang ke-24, saya diyudisium sebagai doktor baru di bidang Ilmu Farmasi. Saya sangat senang karena ini menjadi kado ulang tahun saya yang ke-24,” jelasnya.
Dalam studi doktoralnya, Maria melakukan penelitian dan mengembangkan biomaterial berukuran nanometer untuk aplikasi defek tulang bertujuan mengatasi permasalahan mahalnya produk implan tulang impor di Indonesia.
Dia berharap, disertasinya dapat menyumbang teori baru di bidang farmasi sekaligus bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.
Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait