JAKARTA, iNews.id - Kisah letugas gunung berapi konon menjadi penyebab pindahnya Ibu Kota Kerajaan Mataram. Sayangnya pemindahan ibu kota itu justru mengakibatkan kemunduran kerajaan tersebut.
Disebutkan jika Ibu Kota Kerajaan Mataram awalnya berada di Jawa Tengah. Namun, bencana alam mengakibatkan sang pemimpin memilih hengkak ke Jawa Timur.
Mpu Sindok atau Sri Isanatungga, merupakan raja pertama yang memerintah di Jawa Timur, setelah terjadi perpindahan pusat kerajaan. Dikutip dari buku "Airlangga Biografi Raja Pembaru Jawa Abad XI" tulisan Ninie Susanti, pemerintahan Kerajaan Mataram di bawah Raja Rakai Sumba Dyah Wama di Jawa Tengah berakhir dengan tiba-tiba.
Peristiwa perpindahan ibu kota Kerajaan Mataram Kuno ini dilakukan pada 929 Masehi, di masa pemerintahan Mpu Sindok. Ya perpindahan Kerajaan Mataram Kuno dari Jawa Tengah ke Jawa Timur konon akibat letusan gunung berapi yang sangat dahsyat sehingga sebagian puncak gunung lenyap, dan terjadi pergeseran lapisan tanah ke arah barat daya.
Akibatnya, terjadi lipatan yang antara lain antara lain membentuk Gunung Gendol, karena pergerakan tanah tersebut membentur pada lempengan Pegunungan Menoreh.
Letusan yang disertai gempa bumi, banjir lahar, hujan abu, dan batu-batuan sangat mengerikan. Bencana ini merusak ibu kota Medang, dan banyak daerah lain di permukiman Jawa Tengah. Hal ini yang menjadi alasan utama perpindahan ibu kota kerajaan dari Medang ke Tamwlang maupun Watugaluh, yang diperkirakan di wilayah Jombang, Jawa Timur.
Sesuai dengan landasan kosmogoni kerajaan, maka kerajaan baru itu dianggap sebagai dunia baru, dengan tempat-tempat pemujaan yang baru dan diperintah oleh dinasti baru pula. Sebab itu, walaupun Mpu Sindok sebenarnya masih berasal dari Dinasti Sailendra, sesuai dengan kedudukannya sebelumnya sebagai Rakai Halu dan Rakai Hino, pada masa pemerintahan Rakai Layang dan Rakai Sumba Dyah Wawa, namun dia dianggap sebagai pendiri dinasti baru, yaitu Dinasti Isyana.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait