Ken Arok tidak peduli dengan kutukan yang dilontarkan Mpu Gandring tersebut. Dia kemudian meninggalkan Gandring yang mati bersimbah darah itu dan kembali ke Tumapel, tempatnya menjadi pengawal Tunggul Ametung.
Usai menjadi tumbal beberapa nyawa, konon keberadaan keris dari para tokoh besar itu tak diketahui. Menurut kisah, keris itu lenyap dalam kawah Gunung Kelud. Namun ada juga yang mengatakan jika keris itu terpendam dalam tanah dan menunggu pemilik barunya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait