Kolonel (Cpm) Moh Sawi dinaikkan ke atas reog seusai dilantik menjadi Komandan Pomdam V/Brawijaya oleh Pangdam Mayjen TNI Suharyanto di Surabaya, Senin (29/3/2021). (Foto: Antara)

SURABAYA, iNews.id – Santri tak harus menjadi ustaz atau kiai namun bisa bekerja dalam beragam profesi salah satunya di bidang militer. Seperti sosok Komandan Polisi Militer Kodam V/Brawijaya Kolonel (CPM) Moh Sawi ini. 

Kolonel CPM Moh Sawi yang merupakan alumnus Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur itu baru dua hari dilantik menjadi Komandan Pomdam V/Brawijaya oleh Pangdam Mayjen TNI Suharyanto di Surabaya, Senin (29/3/2021).  

Perwira menengah ini selalu bangga sebagai santri, lebih-lebih santri dari pahlawan nasional KHR As'ad Syamsul Arifin (Kiai As’ad). 

Sebagai prajurit yang santri, bapak satu anak ini selalu menekankan prajuritnya taat ajaran agama, sesuai keyakinan masing-masing. Bagi yang Islam, Sawi tak segan-segan selalu mengingatkan ketika waktu shalat tiba. Bagi yang non-Muslim, ia juga mengingatkan agar prajuritnya juga menjalankan ibadah yang diperintahkan agamanya.

"Kalau di Islam itu kan intinya di shalat. Shalat itu dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Karena itu kalau shalatnya bagus, maka semua perilakunya akan bagus. Kalau ada yang shalat tapi perbuatannya belum bagus, maka cara berpikirnya adalah, apalagi kalau dia tidak shalat, bukan kemudian tidak shalat," kata perwira kelahiran Bangkalan, Madura ditemui di Kodam V/Brawijaya, Rabu (31/3/2021). 

Mantan Komandan Denpom Malang, Denpom Mojokerto, dan Denpom Madiun ini kemudian dikenal sebagai komandan yang akrab dengan anggota, namun tidak pernah berkompromi dengan pelanggaran yang dilakukan prajurit.

Kolonel Sawi mengatakan, jabatan adalah amanah yang akan dipertanggungjawabkan, bukan hanya kepada atasan, melainkan kepada Allah. Maka setiap diberi tanggung jawab memegang jabatan tertentu, Sawi selalu berusaha untuk "membesarkan jabatan" itu, bukan justru "membesarkan diri" dengan jabatan.

"Saya selalu bekerja dari titik nol. Ini berkaitan dengan tulus ikhlas. Ini lagi-lagi bicara mengenai perintah Tuhan. Jadi selalu saya sandarkan pada Allah, ini maksud saya titik nol," katanya.


Editor : Kastolani Marzuki

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network