Kisah KNIL hadapi Jepang, pasukan pribumi dipaksa bertempur dengan persenjataan minim di Hindia Belanda. (Foto: Ist)

JAKARTA, iNews.id – Kisah KNIL menghadapi Jepang pada awal 1940-an menjadi catatan penting dalam sejarah Nusantara. Menjelang pecahnya Perang Pasifik, Hindia Belanda yang berada di bawah blok Sekutu, bersama Amerika Serikat dan Inggris, harus bersiap menghadapi gempuran Jepang. Namun, kekuatan mereka jauh dari kata memadai.

Untuk memperkuat barisan, Belanda mengandalkan KNIL (Koninklijk Nederlands(ch)-Indisch Leger). Ironisnya, mayoritas pasukan KNIL justru terdiri atas pribumi Indonesia.

Menurut catatan Sejarah Nasional Indonesia V: Zaman Kebangkitan Nasional dan Masa Hindia-Belanda, dari total 40.000 prajurit bantu dan perwira, dua pertiga di antaranya orang Indonesia.

Di bawah komando Jenderal Terauchi, Jepang membagi kekuatan militernya ke kawasan Asia Tenggara dan Pasifik Selatan. Tentara ke-14 diarahkan ke Filipina, tentara ke-25 ke Malaysia, Singapura dan Sumatra, tentara ke-15 ke Birma (Myanmar) dan Thailand, sementara tentara ke-16 ditugaskan untuk merebut Pulau Jawa.

Untuk misi tersebut, Jepang mengerahkan tiga divisi dan satu brigade infanteri. Selain itu, Angkatan Laut Kekaisaran Jepang bertugas menguasai wilayah Hindia Belanda lainnya. Strategi ini membuat Jepang memiliki kekuatan penuh untuk menekan pertahanan Belanda.

Berbeda dengan Jepang yang dipersenjatai modern, kekuatan KNIL hadapi Jepang sangat terbatas. KNIL hanya memiliki sekitar 1.400 perwira dan 40.000 prajurit, dengan separuhnya ditempatkan di Jawa dan Madura, sedangkan sisanya tersebar di luar Jawa.


Editor : Donald Karouw

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network