Wajah Ken Dedes versi artificial intelligence yang diambil dari Arca Prajnyaparamita. (Foto: Instagram @ainusantara)

Menurut mereka, Ken Arok-lah yang seharusnya diangkat sebagai pemimpin Tumapel. Mendengar protes ramai-ramai di luar pendopo itu, Dedes langsung terkejut dan melemparkan pandangan matanya ke Arok. Paramesywari itu, mukanya langsung agak tegang. 

Ken Arok pun lantas mengulangi pernyataannya lagi bahwa dengan mangkatnya si akuwu, maka yang menjabat akuwu baru yakni Parameswari. Namun massa justru semakin keras protesnya. Akhirnya Ken Arok maju dan mengangkat tangannya sebagai tanda untuk tenang. la pun menyuruh massa untuk diam, sehingga protes- protes massa itu menjadi reda seketika. 

Melihat fenomena ini, Ken Dedes langsung tahu bahwa mayoritas rakyat Tumapel lebih patuh dan tunduk pada Ken Arok. Tetapi diam-diam Ken Dedes, agak tidak rela jika jabatan sebagai akuwu Tumapel itu jatuh ke Arok dan bukan ke pangkuannya. Sebab, Ken Dedes merasa bahwa dirinya merupakan seorang brahmani dan Ken Arok adalah seorang yang berdarah sudra.

Karenanya sudah sepantasnya kalau jabatan akuwu itu berada dalam genggamannya. Namun ia juga bersikap realistis bahwa mayoritas rakyat Tumapel lebih menghendaki Arok menjadi akuwu, bukan dirinya. Mereka lebih patuh dan lebih mendengarkan suaranya Arok daripada dirinya. Tentu saja suara rakyat ini tidak bisa diabaikan.


Editor : Ihya Ulumuddin

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network