SURABAYA, iNews.id - Gajah Mada merupakan patih terbesar Kerajaan Majapahit. Namun awalnya Gajah Mada enggan mengemban jabatan penting di Kerajaan Majapahit. Dia baru tampil sebagai patih saat Aria Tadah yang menjabat patih Majapahit mengundurkan diri. Itu pun dengan proses yang panjang.
Dikisahkan dalam buku "Menuju Puncak Kemegahan Sejarah Kerajaan Majapahit" karya Slamet Muljana, saat masa kepemimpinan Tribuwanatunggadewi dan Rajadewi Maharajasa, Gajah Mada mendapat tawaran jabatan penting tersebut.
Tadah yang sebagai patih amangku bumi, saat itu memang tengah sakit dan sudah merasa tua. Karenanya, Tadah meminta kepada raja Majapahit untuk menggantinya. Tadah pun mengajukan nama Gajah Mada kepada rani Majapahit untuk bisa menggantikannya.
Tadah beranggapan bahwa Gajah Mada merupakan orang yang tepat karena kebijaksanaan dan sifatnya. Tapi sebelum mengajukan nama Gajah Mada, Aria Tadah terlebih dahulu mendekati Gajah Mada dan melobinya.
Oleh Tadah, Gajah Mada ditawarkan di posisi sebagai patih, bukan patih amangku bumi. Dia meminta agar Gajah Mada membantunya dalam menjalankan tugas sebagai patih.
Namun Tadah sebenarnya hanya merayu Gajah Mada untuk bisa mengisi jabatan sebagai patih amangku bumi. Dia tahu Gajah Mada pasti akan segan dan tak mau langsung menerima permintaan menggantikannya sebagai patih amangku bumi sendiri.
Maka agar tak merasa segan dan malu, Gajah Mada dibesarkan hatinya oleh Aria Tadah. Dia berkali-kali dirayu oleh Aria Tadah agar mau menjadi patih terlebih dahulu membantunya, sebelum nantinya memgemban jabatan sebagai patih amangku bumi.
Konon Gajah Mada memang bukanlah orang yang haus jabatan dan ingin menduduki jabatan milik orang lain. Menurut Gajah Mada, jabatan patih amangku bumi hendaknya diserahkan dengan kerelaan pejabatnya sendiri. Atas kerelaan inilah makanan kerjasama dapat terjalin antara pejabat baru dengan Aria Tadah selaku pejabat lama.
Sifat lain yang dimiliki Gajah, dia menghindari perebutan jabatan. Hal ini juga yang membuat Gajah Mada masih enggan menerima tawaran jabatan sebagai patih dari Aria Tadah. Gajah Mada sadar diri ia masih belum memiliki jasa cukup besar kepada Majapahit, selagi menunggu bahwa ia memang layak menduduki jabatan itu.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait