SURABAYA, iNews.id - Sultan Agung Penguasa Mataram dikisahkan terus mencari pembangkang yang pernah memimpin penyerangan ke VOC Batavia. Setahun setelah kekalahan Mataram atas VOC Belanda pada 1628, misi mencari Dipati Ukur dilakukan oleh Sultan Agung dan pasukannya.
Dipati Ukur merupakan salah satu dari dua pemimpin pasukan yang dikirim Sultan Agung untuk menggempur VOC di Batavia. Tetapi karena tidak kompak dua pasukan di bawah komando Dipati Ukur dan Bahurekso itu kalah dan berhasil dipukul mundur. Kekalahan itu membuat Dipati Ukur memilih bersembunyi dan tidak pulang ke Mataram, karena tak ingin dijatuhi hukuman berat.
Konon, Dipati Ukur dan sisa pasukannya yang berjumlah sedikit ini cukup licin dan sulit ditaklukkan Mataram. Sosok Dipati Ukur yang mahir berperang cukup membuat pasukan Mataram kesulitan. Suatu ketika persembunyian Dipati Ukur dan pasukannya di kawasan Batulayang, Cililin, Bandung Barat berhasil diketahui Mataram.
Peri Mardiyono pada bukunya "Tuah Bumi Mataram: Dari Panembahan Senopati hingga Amangkurat II", mengisahkan Dipati Ukur yang kembali mendapat serangan dari Mataram yang dipimpin oleh Tumenggung Narapaksa dari Mataram. Pasukan Dipati Ukur tetap melakukan perlawanan dan kalah, namun lagi-lagi dia berhasil meloloskan diri.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait