Presiden Indonesia Pertama Soekarno

SURABAYA, iNews.id - Presiden Indonesia pertama Soekarno sangat menggilai nasi pecel Blitar. Pria yang dikenal dengan panggilan Bung Karno ini diketahui paling anteng jika disuguhi nasi pecel.

Kabar ini pun diungkapkan Guntur Soekarno Putra dalam buku "Bung Karno & Kesayangannnya". Guntur melukiskan bapaknya akan memilih anteng dan tidak beranjak ke mana-mana jika sudah menyantap nasi pecel.

"Nasi pecel dari Blitar. Wah kalau Bapak sedang menikmati, walaupun yang namanya Revolusi Indonesia berhenti, pasti Bapak tidak akan ambil pusing," tulis Guntur.

Pecel merupakan salah satu kuliner khas daerah Blitar. Dibanding pecel lain, bumbu kacang Blitar lebih manis, gurih, sekaligus pedas. Di luar pecel, ada kuliner iwak uceng, sayur blendi, pecel punten, es plered, es drop, jajanan wajik kletik dan masih banyak lainnya.

Saat itu tahun 50-an, favorit Bung Karno yakni pecel racikan Mbok Rah. Seorang pedagang pecel keliling kota Blitar yang usianya terpaut 5-10 tahun lebih tua dari Bung Karno. Untuk sekali santap, 2-3 pincuk nasi pecel buatan Mbok Rah bisa ludes seketika. 

Itu dilakukan Bung Karno setiap bangun pagi, sebelum cuci muka atau mandi, ataupun gosok gigi. 

"Menurut bapak hal inilah yang justru membuat makan nasi pecel terasa lebih afdol," kata Guntur.

Saking doyannya dengan pecel, setiap tiga bulan sekali, Bung Karno memesan pecel Mbok Rah untuk dibawa ke Jakarta. Setiap Bung Karno melakukan lawatan ke luar negeri, pecel Blitar mbok Rah juga tidak pernah lupa. 

Begitu juga saat berkunjung ke Mongolia. Bung Karno memilih mengolesi roti dengan sambel pecel daripada dengan susu kuda.

"Di sana setiap harinya Bapak selalu makan roti dengan sambel pecel saja. Kadang kadang juga dengan kecap," kata Guntur. 

Sebetulnya bukan hanya Pecel. Bung Karno mencintai seluruh kuliner nusantara. Kecintaanya pada makanan tradisional Indonesia membuatnya gusar saat para perempuan di kabinetnya selalu menyuguhinya makanan Eropa. Kegusaran itu diungkapkan Bung Karno saat wawancara dengan jurnalis asing Cindy Adam. 

Bung Karno mengatakan, "Sampai sekarang orang Indonesia masih terbawa-bawa oleh sifat rendah diri, yang masih saja mereka pegang teguh secara tidak sadar. Hal ini menyebabkan kemarahanku baru-baru ini".

Dia menjelaskan, "Wanita-wanita dari kabinetku selalu menyediakan jualan makanan Eropa. Kita mempunyai penganan enak kepunyaan kita sendiri, kataku dengan marah. Mengapa tidak itu saja dihidangkan?".


Editor : Nani Suherni

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network