Gajah Mada (ilustrasi: Sindonews).

Sejarawan Agus Aris Munandar menyebut, perihal jumlah pasukan Bhayangkara yang menjadi pengawal raja pada malam saat raja menuju ke Badander yang hanya berjumlah 15 orang itu. Jika ditambahkan dengan Gajah, maka jumlahnya menjadi 16 orang. 

Jumlah itu merupakan kelipatan dua dari delapan. Pada ajaran Hindu diperoleh konsep Astadikpalaka atau Asta-Lokapala atau delapan dewa penjaga mata angin. Jumlah pasukan Bhayangkara yang mengawal Jayanagara sebenarnya disesuaikan dengan jumlah Astadikpalaka dan Raja Jayanagara berada di tengahnya, sebagai tokoh yang harus diabadikan, adalah ikon dari Mahameru dan dewata tertinggi yang tinggal di puncaknya. 

Dari kitab Pararaton, diperoleh keterangan Raja Jayanagara dan pengiringnya cukup lama tinggal di tempat pengungsian di rumah ketua Desa Badander. Selain prajurit Bhayangkara, saat mengungsi diiringi oleh kaum pengalasan atau para pelayan raja. 

Demi menjaga keamanan Jayanagara, Gajah Mada melarang seorang pengalasan yang akan meminta kembali ke Majapahit. Alasannya cukup jelas dicatat dalam kitab Pararaton bahwa Gajah Mada khawatir pengalasan membocorkan rahasia keberadaan raja ke pihak Ra Kuti.


Editor : Ihya Ulumuddin

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network